Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Fajaryanto, Ananda Susdy (2020) Tinjauan yuridis terkait pembelaan terpaksa (noodweer) terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan berencana. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

[img] Text
201610115014_Ananda Susdy Fajaryanto_Cover - Daftar Isi.pdf

Download (2MB)
[img] Text
201610115014_Ananda Susdy Fajaryanto_BAB I.pdf

Download (713kB)
[img] Text
201610115014_Ananda Susdy Fajaryanto_BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
201610115014_Ananda Susdy Fajaryanto_BAB V.pdf

Download (246kB)
[img] Text
201610115014_Ananda Susdy Fajaryanto_Daftar Pustaka.pdf

Download (248kB)
[img] Text
201610115014_Ananda Susdy Fajaryanto_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pembelaan terpaksa merupakan alasan menghilangkan sifat melanggar hukum (wederrechtelijkheid atau onrechtmatigheid), maka alasan menghilangkan sifat tindak pidana (strafuitsluitings-grond) juga dikatakan alasan membenarkan atau menghalalkanperbuatan yang pada umumnya merupakan tindak pidana (rechtvaardigings-grond) disebut fait justificatief . Pasal 49 ayat (1) KUHP berbunyi: Barang siapa terpaksa melakukan perbuatan untuk pembelaan karena ada serangan atau ancaman serangan ketika itu yang melawan hukum terhadap diri sendiri maupun orang lain, tidak dipidana. Alasan negasi kriminal (Straf Uitsluitings Gronden) adalah alasan itmemungkinkan seseorang yang telah melakukan tindak pidana yang memenuhi formula, tetapi tidak bisa dihukum. Pertahanan yang dipaksakan (noodweer) adalah alasan untuk menghilangkan haram tersebut (wederrechtelijkheid atau onrechtmatigheid), maka alasan untuk menghilangkan sifat kejahatan (strafuitsluitings - grond) juga dikatakan sebagai alasan untuk membenarkan atau membenarkan tindakanyang umumnya merupakan tindak pidana (rechtvaardigings - grond) yang disebut fait justificatief. Pertahanan tindakan harus memenuhi persyaratan berikut: pertahanan harus dan perlu diadakan; pertahanan harus melibatkan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang merupakan serangan terhadap tubuh (lijf), kesopanan (eerbaarheid) dan properti (pergi) milik dirinya sendiri atau orang lain.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Sosial > Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Repositori
Date Deposited: 24 Oct 2022 01:04
Last Modified: 24 Oct 2022 01:04
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/16076

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year