Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Daniyarti, Ririn (2020) Kedudukan Hak Waris Anak Yang Lahir Akibat Perkawinan Beda Agama Menurut Hukum Positif Dan Kompilasi Hukum Islam. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

[img] Text
201610115048_Ririn Daniyarti_Cover - daftar isi.pdf

Download (1MB)
[img] Text
201610115048_Ririn Daniyarti_BAB I.pdf

Download (636kB)
[img] Text
201610115048_Ririn Daniyarti_BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
201610115048_Ririn Daniyarti_BAB V.pdf

Download (247kB)
[img] Text
201610115048_Ririn Daniyarti_Daftar Pustaka.pdf

Download (474kB)
[img] Text
201610115048_Ririn Daniyarti_Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (830kB)

Abstract

Perbedaan agama dipandang sebagai salah satu faktor yang menghambat seseorang mendapatkan waris dari orang tuanya. Masyarakat Indonesia yang majemuk berpengaruh pada pola pembentukan keluarga. Seringkali ditemukan dalam satu keluarga, sesama saudara kandung memeluk agama yang berbeda. Mereka hidup rukun tanpa terusik oleh perbedaan keyakinan itu. Namun dalam praktiknya, kerukunan itu sering terganggu oleh masalah pembagian harta warisan. Perbedaan agama telah menjadi penghlmang. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian yuridis empiris, yaitu dengan mengkaji peraturan perundang-undangan, teori-teori hukum dan yurisprudensi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan wawancara, serta data sekunder yang berupa studi kepustakaan. Analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang penarikan kesimpulannya secara deduktif. Hasil penelitian yang diperoleh : 1). Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Waris Islam, maka anak yang lahir dari perkawinan beda agama tidak mempunyai hak untuk mendapatkan harta waris apabila tidak seagama dengan pewaris yang dalam hlm ini pewaris beragama Islam. Namun demikian apabila pewaris tidak beragama Islam (non muslim), sedangkan ahli warisnya tidak seagama dengan pewaris (nonmuslim), maka tetap berhak mewaris. Hlm tersebut didasarkan pada hubungan darah antara pewaris dengan ahli waris, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 832 KUH Perdata maupun Pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islam (KHI). 2). Hambatan hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama adalah belum adanya unifikasi yang mengatur tentang waris karena dalam kenyataannya masih terdapat pluralisme hukum waris, sehingga dalam menyelesaikan masalah hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama masing-masing pihak tunduk pada hukum yang berbeda yaitu berdasarkan hukum agama atau adat. Namun demikian berkaitan dengan hlm tersebut, hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama dapat diatasi dengan dikeluarkannya Fatwa Munas VII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 5/MUNAS-VII/MUI/9/2005 yang menyatakan bahwa pemberian harta kepada orang yang berbeda agama hanya dapat dilakukan dalam bentuk hibah, hadiah dan wasiat. Sehingga hambatan hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama dapat teratasi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Sosial > Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Repositori
Date Deposited: 24 Oct 2022 01:03
Last Modified: 24 Oct 2022 01:03
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/16088

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year