Partogi, William (2020) Pembelaan Terpaksa (Noodweer) Sebagai Alasan Pembenar Dalam Perlawanan Terhadap Tindak Pidana Begal Di Bekasi. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Text
201610115117_William Partogi_BAB I.pdf Download (523kB) |
|
Text
201610115117_William Partogi_Cover Daftar isi.pdf Download (4MB) |
|
Text
201610115117_William Partogi_BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
201610115117_William Partogi_BAB V.pdf Download (285kB) |
|
Text
201610115117_William Partogi_Daftar Pustaka.pdf Download (287kB) |
|
Text
201610115117_William Partogi_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Indonesia sebagai negara hukum modern juga bisa dilihat dari bagaimana pemerintah Indonesia selalu berusaha menjaga kestabilan di dalam masyarakat. Nyatanya tindak kejahatan sering terjadi ditengah masyarakat, tidak hanya mengancam harta benda tetapi juga mengancam keselamatan jiwa seseorang. Segala daya upaya dilakukan seseorang demi menyelamatkan harta benda maupun jiwanya dari tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok, namun pembelaan diri yang dilakukan oleh korban demi menyelamatkan harta benda ataupun nyawa dirinya maupun orang lain justru berakibat pada hilangnya nyawa seseorang dari pelaku tindak pidana pembegalan tersebut. Untuk mengetahui kriteria pembelaan terpaksa (noodweer) dan penerapan alasan pembenar terhadap tersangka pembunuh pelaku tindak pidana begal. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian hukum yuridis-normatif. Dalam kriteria pembelaan terpaksa terdapat polemik dengan pembelaan terhadap tindak pidana begal harus terdapat serangan atau ancaman serangan terhadap kepentingan hukum, harus ada jalan lain untuk menghalaukan serangan atau ancaman serangan pada saat itu dan perbuatan pembelaan harus seimbang dengan sifatnya serangan ancaman serangan, penerapan alasan Pembenar itu harus ada Asas Subsidiaritas, Asas proporsionalitas dan Asas Culpa In Causa terkait dengan peran orang yang membuat suatu tindak pidana dan tidak dapat dimintakan pertanggungjawabannya. Diharapkan agar tidak terjadinya polemik para penegak hukum lainnya harus memahami batas-batas yang ditentukan secara objektif dalam menyelesaikan suatu perkara terkait pembelaan terpaksa & menerapkan hukum secara benar agar tindak pidana yang terjadi dengan alasan noodweer sehingga menjadi kepastian hukum bagi yang berbuat dan masyarkat berani untuk membela dirinya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Admin Repositori |
Date Deposited: | 24 Oct 2022 00:59 |
Last Modified: | 24 Oct 2022 00:59 |
URI: | http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/16124 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year