Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Octaviani, Andi Dwi (2020) Perebutan Wilayah Laut Natuna oleh Tiongkok yang Melanggar Bab V tentang Zona Ekonomi Eksklusif Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

[img] Text
201610115218_Andi Dwi Octaviani_Cover - Daftar Isi.pdf

Download (1MB)
[img] Text
201610115218_Andi Dwi Octaviani_BAB I.pdf

Download (672kB)
[img] Text
201610115218_Andi Dwi Octaviani_BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
201610115218_Andi Dwi Octaviani_BAB V.pdf

Download (245kB)
[img] Text
201610115218_Andi Dwi Octaviani_Daftar Pustaka.pdf

Download (490kB)
[img] Text
201610115218_Andi Dwi Octaviani_Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tiongkok dengan klaim Traditional Fishing Ground nya terhadap Laut Tiongkok Selatan telah meresahkan Negara-Negara ASEAN. Karena Nine Dash Line yang menandakan wilayah Traditional Fishing Groundnya telah memotong atau memasuki kawasan Laut Negara-Negara ASEAN termasuk kawasan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Konvensi PBB tentang Hukum Laut sebagai Constitution of the Sea yang telah di ratifikasi oleh Tiongkok dan Negara-negara ASEAN lain. Konvensi ini mengatur jarak dan luas wilayah laut masing-masing negara dengan tujuan agar terciptanya tertib hukum untuk laut dan samudera secara damai. Penelitian ini membahas membahas tentang tindakan Tiongkok yang dengan sengaja memasuki kawasan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia melanggar ketentuan Konvensi PBB tentang Hukum laut. Dalam penelitian ini juga menjelaskan bagaimana peraturan positif Indonesia mengatur tentang pelanggaran yang dilakukan oleh Tiongkok dalam memasuki dan mengambil sumber daya alam dalam kawasan Yurisdiksi Negara Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode yuridis normative dengan menggunakan bahan-bahan pustaka hukum terdiri atas teori, asas, prinsip hukum, serta peraturan perundang-undangan yang relevan dan sesuai dengan penelitian ini. Menggunakan studi kepustakaan berupa sumber hukum primer, sekunder dan tersier. Klaim Traditional Fishing Ground Tiongkok telah melanggar Hak Berdaulat Indonesia, karena Tiongkok telah memasuki wilayah Yurisdiksi Indonesia tanpa izin sebagaimana diatur dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Klaim Traditional Fishing Ground Tiongkok merupakan klaim sepihak dan tidak mempunyai dasar yang konkrit seperti Traditional Fishing Right dalam hukum Internasional. Tiongkok tidak seharusnya melanggar Hak Berdaulat Indonesia dengan memasuki kawasan Laut Natuna Utara, karena Konvensi PBB tentang Hukum Laut telah menentukan hak dan kewajiban masing-masing dari negara peserta Konvensi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Sosial > Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Repositori
Date Deposited: 23 Nov 2022 01:34
Last Modified: 23 Nov 2022 01:34
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/16320

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year