Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Muhamad, Efnianto (2019) Perbandingan HPWBM dan WBM-KCL Dalam Mengatasi Permasalahan Pada Lapisan Shale. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

[img] Text (Cover-Daftar Isi)
201410255005_Muhamad Efnianto_Cover-Daftar Isi.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
201410255005_Muhamad Efnianto_BAB I.pdf

Download (236kB)
[img] Text (BAB II, III, IV)
201410255005_Muhamad Efnianto_BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
201410255005_Muhamad Efnianto_BAB V.pdf

Download (159kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
201410255005_Muhamad Efnianto_Daftar Pustaka.pdf

Download (262kB)
[img] Text (Lampiran)
201410255005_Muhamad Efnianto_Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (728kB)

Abstract

Operasi pemboran suatu sumur minyak dan gas memerlukan teknologi,biaya dan resiko yang sangat tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya, salah satu penyebab berhasil atu tidaknya suatu operasi pemboran, diantaranya tergantung pada jenis lumpur dan addictive yang dipakai dalam operasi pemboran tersebut. Setiap lapisan batuan yang akan ditembus memiliki permasalahan yang berbeda-beda namun Masalah yang sering terjadi pada saat pemboran adalah saat mencapai lapisan shale karena banyak hambatan-hambatan yang terdapat pada lapisan shale mulai dari swelling (pembengkakan lapisan shale),sloughing (runtuhnya dinding bor akibat sifat dari formasi yang mudah runtuh). Untuk mengatasi masalah pada lapisan shale, perlu diketahui jenis dan komposisi material penyusun batuan shale tersebut dan juga aktifitas selama operasi pemboran. Lumpur pemboran mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu operasi pemboran. Apabila dalam suatu perencanaan pembuatan lumpur pemboran yang dipakai tidak sesuai dengan kondisi formasi,maka akan muncul hambatan-hambatan dalam operasi pemboran. High Performence Water Base Mud (HPWBM) adalah jenis fluida pemboran yang mampu mengatasi swelling karena menggunakan polyamine yang tergolong dalam quarternery ammonium salt yang berfungsi sebagai pencegah menyerapnya air dalam shale dan clay (water absortion) dan mencegah penyebarannya (non dispersion). Polyamine merupakan material shale inhibitor yang memiliki banyak keunggulan dibanding KCL polymer, dimana diantaranya sifat polyamine yang lebih ramah terhadap lingkungan. Cara kerja dari surfactant ini dengan proses osmotic pressure yaitu mempertahankan tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan osmotic antara air dalam lumpur yang memiliki kandungan polyamine. Shale yang memiliki kandungan air akan dihisap oleh polyamine sehingga shale tidak akan mengembang ( swelling ).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Pembimbing I: Abdullah Rizky Agusman, ST., MT, Pembimbing II: Edy Susanto, ST., MM
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Perminyakan
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perminyakan
Depositing User: Raden Ola Triana
Date Deposited: 10 Feb 2020 07:15
Last Modified: 10 Feb 2020 07:15
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/1945

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year