Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Adam, Ibnu (2021) Analisis Yuridis Penggunaan Nama Umum Sebagai Merek Dagang Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis. Masters thesis, Univeritas Bhayangkara Jakarta Raya.

[img] Text
201510115201_Ibnu Adam_Cover - Daftar Isi.pdf

Download (2MB)
[img] Text
201510115201_Ibnu Adam_BAB I.pdf

Download (348kB)
[img] Text
201510115201_Ibnu Adam_BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (551kB)
[img] Text
201510115201_Ibnu Adam_BAB V.pdf

Download (196kB)
[img] Text
201510115201_Ibnu Adam_Lampiran.pdf

Download (346kB)
[img] Text
201510115201_Ibnu Adam_Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (99kB)

Abstract

Merek merupakan salah satu instrumen penting pada bidang perdagangan.Merek merupakan sebuah tanda pengenal yang digunakan oleh pelaku usaha untuk membedakan barang atau jasa yang diproduksi dengan barang atau jasa pelaku usaha lainnya. Pertumbuhan angka pendaftaran merek di Indonesia yang semakin banyak tidak diiringi dengan perlindungan hukum yang memadahi, sehingga masih sering terjadi tindak kejahatan serta sengketa terhadap merek. Seperti dalam Putusan Mahkamah Agung No. 7 PK/Pdt.Sus-HKI/2018 yang peneliti gunakan sebagai analisa, hingga hari ini masing sering terjadi klaim hak eksklusif atas merek dengan nama umum sebagai sasaran gugatan yang sebenarnya bertentangan dengan Pasal 20 huruf f Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yakni dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kata yang telah menjadi milik umum dapat mendapatkan hak eksklusif. Berdasarkan hasil penelitian, nama umum sebagai merek dagang tidak bisa mendapatkan hak eksklusif. Seperti dalam Putusan Mahkamah Agung No. 7 PK/Pdt.Sus- HKI/2018 antara Profil TANK melawan Profil 88 yang keduanya menggunakan kata Profil sebagai unsur dominan dalam merek dagang. Peneliti berkesimpulan bahwa kata tersebut merupakan kata umum dan menurut Pasal 20 huruf f Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 seharusnya tidak ada satu pihak yang dapat mendapatkan hak eksklusif atas kata tersebut. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kata Profil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, serta pengetahuan khalayak ramai atas kata tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Ilmu Sosial > Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Repositori
Date Deposited: 24 Jul 2023 09:07
Last Modified: 24 Jul 2023 09:07
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/22617

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year