Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Budi Sarasati, BS (2021) Kesehatan Mental, PEMUDA TANGGUH INDONESIA. In: Kesehatan Mental. Pemuda Indonesia Tanggung, 1 (3). PT RajaGrafindo Persada, Jl.Raya Leuwinanggung No 112 Kel. Leuwinanggung Kec Tapos Kota Depok, pp. 348-380.

[img] Text
buku Kesehatan Mental.pdf

Download (5MB)

Abstract

Saat tulisan ini dibuat oleh penulis, Indonesia sedang dilanda pandemi COVID-19. Virus ini membuat seluruh masyarakat Indonesia menjadi resah dan gelisah. Awal diinformasikan tersebar virus ini, masyarakat masih banyak yang belum paham. Setelah angka kematian meningkat tajam, barulah masyarakat mulai panik dan mengambil tindakan yang dirasa akan melindungi diri dari serangan wabah ini. Pemerintah melalui Kepala Gugus Percepatan Penangan COVId-19, Letjen TNI Doni Monardo (Dorimulu, 2020) (BeritaSatu.com,Minggu 22/3/2020) menerapkan Social Distancing (SD). SD ini menjadi gerakan Nasional yang harus dipatuhi oleh masyarakat. TV One, salah satu TV Nasional mencanangkan Tag Line nya, “Bersatu Melawan Corona”. Kemudian Anies Baswedan (Gubernur Provinsi DKI Jakarta) dalam siaran pers mencanangkan Lock Down (Iswinarno & Muflih, 2020). Gerakan dan upaya kolektif serempak dari pemerintah, kalangan swasta dan masyarakat membuat sebagian besar masyarakat mulai mentaati anjuran pemerintah dengan melakukan SD. Pada tanggal 6 Januari 2020, Metro TV, salah satu Stasiun TV Nasional, dalam Tajuk Selamat Pagi Indonesia, pukul 07.00–10.00 WIB, menayangkan berbagai macam berita yang mencerminkan ketangguhan dalam berbagai aspek kehidupan, sebagai berikut: Seorang pengusaha perahu karet di Bogor terkena imbas wabah COVID-19 sehingga omset menurut. Lalu dia mulai mengubah strategi bisnisnya yaitu jualan kantor mayat dan APD (Alat Pelindung Diri) dengan tetap memakai bahan asal karet kedap udara di gudang penyimpanan bahan baku miliknya. APD tersebut dijual ke Rumah Sakit yang membutuhkan, dengan harga murah. Terlihat pengusah tersebut tergolong pengusaha Tangguh. Kisah lain di daerah Sumatera Utara, kelompok ibu-ibu penjahit di suatu klaster perumahan bersatu dan bergotong royong membuat masker dari sisa bahan jahitan. Oplah mereka sehari sampai 1000 masker, dan setelah itu masker dibagikan gratis ke masyarakat. Saya menyebutkan sebagai Tangguh Sosial. Banyak lagi cerita yang disiarkan di TV, yang menunjukkan Ketangguhan, baik individu, kelompok kecil maupun social masyarakat. Waktu berjalan terus dan kita bisa melihat apakah Indonesia termasuk Tangguh dalam menghadapi pandemic Covid-19. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah pemuda Indonesia termasuk pemuda yang Tangguh? Pertanyaan ini sulit dijawab di era sekarang. Banyaknya kejadian yang menimpa para pemuda Indonesia menjadi salah satu tolok ukurnya. Mengapa? Karena pengaruh teknologi informasi yang begitu pesat, pengaruh akulturasi dan pergaulan lintas budaya, pola asuh orang tua yang cenderung mengikuti perkembangan jaman, dan lain-lain. Kajian yang menarik bila berkaitan dengan pemuda. Kata pemuda dipakai oleh penulis merujuk pada golongan usia remaja/pemuda. Pemuda adalah sebuah kata yang hanya dipakai di Indonesia untuk menggambarkan usia perkembangan menuju remaja sampai dengan dewasa awal. Dalam bukunya Human Development, Papalia, Olds & Feldman (Papalia et al., 2007) menyebutkan Adolescence sebagai masa perkembangan seseorang dari anak-anak menuju remaja, dimana perkembangan tersebut meliputi faktor fisik, kognitif dan psikososial. Pemuda disebut dalam Organisasi Karang Taruna sebagai Generasi Muda, merujuk pada individu dengan rentang usia 13 sampai dengan 45 tahun (Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna, 2019). Sumantri (Sumantri et al., 2008) dalam modul belajar Generasi dan Generasi Muda, memaknai pemuda dari berbagai sudut pandang. Dalam modul tersebut dijelaskan tentang keragaman rumusan/definisi pemuda yang berbeda-beda. Ada yang meninjau dari perspektif politik, budaya, ekonomi, maupun sosial. Misal dari segi budaya dikenal istilah anak (0–12 tahun), remaja (13–18 tahun), dan dewasa (18–21 tahun). Dari segi hukum, manusia berumur 18 tahun sudah dianggap dewasa. Untuk tugas-tugas negara usia 18 tahun sering diambil sebagai batas usia dewasa, tetapi dalam menentukan hak seperti hal pilih, ada yang mengambil batasan 18 tahun dan ada yang mengambil 21 tahun sebagai permulaan dewasa. Oleh karena itu keragaman perspektif tersebut dalam menyoroti makna pemuda, membawa konsekuensi logis berupa tafsiran atau interpretasi yang berbeda tentang peran dan fungsi yang diemban oleh pemuda. Tangguh secara pribadi mencerminkan kebahagiaan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan hati. Pada dasarnya manusia menyukai ketenangan dan kedamaian. Manusia dapat menghadapi berbagai masalah dan cobaan yang menimpanya itu semata-mata karena anugerah dari Allah SWT. Sejujurnya hidup itu beriringan dengan masalah. Mustahil orang hidup tidak punya masalah, tetapi bukan masalahnya yang salah tapi sikap yang salah dalam mengahadapi masalah. Tangguh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2019) memiliki 8 arti.Tangguh dalam kelas adjektiva atau kata sifat berarti : sukar dikalahkan, kuat dan andal, seperti pada kalimat contoh berikut ini : Indonesia adalah negara maritim, karena itu Indonesia harus memiliki Angkatan laut yang Tangguh. Adapun Tangguh dalam kelas Nomina (kata benda) mempunyai arti kuat sekali (tentang pendirian dan sebagainya), tabah dan tahan (menderita dan sebagainya), serta kukuh. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2019) Guna memudahkan dalam memahami Tangguh (kuat), maka penulis akan mengajak pembaca mengikut beberapa sesi diskusi.

Item Type: Book Section
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > Psikologi
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Budi Sarasati
Date Deposited: 05 Dec 2023 01:14
Last Modified: 05 Dec 2023 01:14
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/24928

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year