Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Mulyatni, Pipit (2001) Masalah Harta Bersama Dalam Perkawinan. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

[img] Text
9501068_PIPIT MULYATNI_HUKUM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (51MB)

Abstract

Dari berbagai latar belakang yang mengemukakan bahwa pada dasarnya perkawinan itu ialah perjanjian suci membentuk keluarga antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Unsur dari perjanjian perkawinan disini untuk memperlihatkan segi kesengajaan dari suatu perkawinan serta penampakannya kepada masyarakat ramai. Sedangkan sebutan suci untuk pernyataan segi keagamaannya dari suatu perkawinan Undang-Undang perkawinan No. 1 tahun 197 4, mengatakan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Beberapa pasal didalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang masalah harta bersama dalam perkawinan, yang diatur dalam Hukum Perdata (B. W. ), Hukum Islam dan Hukum Adat. Dalam Hukum Perdata memandang (pasal 29 B.W.) perkawinan perdata mengatur tentang segi positif dan segi negatif dalam perkawinan, yang berarti perkawinan dalam segi positifnya berazas monogami satu laki-laki kawin dengan seorang perempuan saja dan segi negatifnya tidak memperhatikan unsur-unsur agama dan biologis. Dalam Hukum Islam dengan dilangsungkannya perkawinan, masing-masing pihak tetap menguasai harta benda masing-masing dan bebas untuk mengurusnya, harta benda suami istri tidak otomatis bergabung menjadi satu dan tidak menjadi harta bersama, harta suami istri tetap terpisah ada kemungkinan timbul harta bersama. Menurut Hukum Adat, sama dengan Hukum Islam, harta kekayaan yang diperoleh selama perkawinan berlangsung adalah harta bersama, tidak semua bentuk perkawinan dalam Hukum Adat mempunyai harta bersama, seperti perkawinan Nyalindung Pagelung di Jawa Barat dan Manggih Kayo di Jawa Tengah. Untuk sampai pada kesimpulan dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penulisan yang banyak menimbulkan ketidakpastian, bahwa dilain pihak Undang-undang dengan bijaksana telah menjelaskan tentang kodifikasi hukum perkawinan pada taraf kehidupan yang sekarang ini.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Pembimbing I: Singgih Rahadi, SH., MM.; Pembimbing II: Ali Djauhari, SH
Subjects: Ilmu Sosial > Hukum
Ilmu Sosial > Hukum > Hukum Perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Administrator Administrator
Date Deposited: 21 Feb 2025 01:33
Last Modified: 21 Feb 2025 01:33
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/33310

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year