Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

ISTIANINGSIH, ISTIANINGSIH and Suraji, Robertus (2020) KEKUATAN SPIRITUALITAS DALAM ENTREPRENEURSHIP. CV. Pena Persada, Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas Jawa Tengah. (Unpublished)

[img] Text (BUKU KEKUATAN SPIRITUALITAS DALAM ENTREPRENEURSHIP)
Cover dan Isi Buku Referensi Judul Kekuatan Spiritualitas Dalam Entrepreneurship.pdf

Download (1MB)

Abstract

Buku entrepreneurship atau kewirausahaan sudah cukup banyak ditulis orang baik untuk kepentingan akademik atau buku-buku popular. Ada beragam pandangan mengenai entrepreneurship baik karena didasari keyakinan keilmuan yang berbeda maupun penangkapan yang berbeda dalam memaknai entrepreneurship tersebut. Entrepreneurship dalam beberapa tulisan masih disamakan dengan bisnis hanya sekalanya saja yang berbeda. Bisnis dianggap berskala besar, sedangkan entrepreneurship berskala kecil seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kesalahpahaman semacam ini yang kemudian disebarkan ke banyak orang dapat menyebabkan kesesatan masyarakat dalam memaknai entrepreneurship. Kesalahpahaman tersebut dicoba diluruskan dalam buku ini. Kesalahpahaman makna entrepreneurship itu barangkali yang menyebabkan Indonesia belum dapat makmur meski sudah ada 3,1% dari jumlah penduduk yang menjadi entrepreneur, padahal David Mc Clelland, mensyaratkan agar suatu negara bisa makmur minimal 2% dari jumlah penduduknya menjadi entrepreneur. Apa yang salah dengan Indonesia? Hal tersebut dibahas dalam buku ini. Indonesia sebenarnya potensial untuk pengembangan entrepreneurship, tetapi mengapa banyak anak muda memilih menjadi PNS daripada menjadi entrepreneur? Hal tersebut karena jiwa entrepreneur tidak tertanamkan dalam hidup sehari-hari. Karena itu, buku ini membahas pentingnya jiwa entrepreneurship dalam hidup sehari-hari, dan keuntungan serta kerugian menjadi seorang entrepreneur. Kesalah pahaman pemaknaan entrepreneurship yang membuat entrepreneurship sebagai tindakan untuk memperoleh keuntungan (sama dengan bisnis), membuat kualitas entrepreneur Indonesia menjadi rendah. Entrepreneur harusnya disadari sebagai agen untuk perubahan sosial yang difokuskan pada bagaimana mengubah dunia, bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain, membebaskan dari belenggu ruang kreasi, dari yang kurang baik menuju kebaikan, dari yang kurang adil menuju keadilan, dari yang kurang berguna menuju ke sangat berguna. Entrepreneurship adalah keyakinan kuat yang ada dalam diri seseorang untuk mengubah dunia melalui ide dan inovasinya. Keyakinan ini kemudian ditindaklanjuti dengan keberanian mengambil risiko mewujudkan ide dan inovasinya tersebut melalui organisasi yang didirikanya, mulai dari membangun, memelihara, dan mengembangkannya sampai menghasilkan dampak nyata bagi dunia. Maka buku ini juga membahas berbagai pendekatan entrepreneurship, mulai dari pendekatan Sosiologi dan Antropologi, pendekatan Psikologi, Ekonomi Kreatif, pendekatan entrepreneurship menurut Modal Sosial dan Manusia, dan entrepreneurship menurut dunia pendidikan. Tulisan yang mengkaitkan entrepreneurship dengan spiritualitas tidak banyak, padahal banyak orang yang hidupnya digerakkan oleh aspek spiritualitas. Banyak orang masih menyamakan spiritualitas dengan agama. Meski dapat terjadi spiritualitas muncul dari penghayatan agama, namun spiritualitas tidak dengan sendirinya berarti agama. Apa yang diimpikan spiritualitas sama dengan tujuan agama. Namun, secara teoritis spiritualitas bukanlah agama. Keduanya memiliki perbedaan. Agama dikarakteristikkan dengan sebuah kepercayaan, praktik dan institusi. Sementara spiritualitas keterhubungan perasan seseorang dengan Tuhan, Yang Maha Tinggi, yang universal atau apa pun yang dianggap transenden yang mendorongnya untuk menjalin keterikatan denganNya. Keterikatan hubungan dengan yang maha tinggi tersebut mendorong orang untuk bertindak sebaik-baiknya sehingga memungkinkan dia menjadi sukses walaupun secara IQ dia bukanlah orang yang pandai. Dia memiliki kecerdasan yang berbeda yang disebut kecerdasan spiritual, dan bahkan kecerdasan majemuk. Teori ini dapat menjelaskan fenomena mengapa seorang yang semasa sekolah nilainya biasa-biasa saja, tetapi dia dapat menjadi pengusaha yang sukses. Fenomena bahwa spiritualitas dapat menjadi daya dorong orang untuk sukses merupakan fenomena yang sejak lama sudah terjadi. Walaupun Karl Marx menyangkal dengan ungkapannya bahwa agama (spiritualitas) adalah candu bagi masyarakat. Namun Marx Weber dalam penelitiannya yang kemudian dipublikasikan dalam judul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism berhasil menyanggah tesis Karl Marx di atas. Weber menemukan bahwa agama dapat menjadi pendorong yang dasyat bagi perubahan. Contohnya adalah bagaimana Kristen Protestan di Jerman menjadi dorongan bagi munculnya kapitalisme. Agama juga dapat menjadi pendorong bagi perubahan sosial, dan hal itu dibuktikan dengan adanya teologi pembebasan baik di Eropa, Amerika Latin, maupun teologi pembebasan Islam. Teologi pembebasan di beberapa tempat telah terbukti mampu menggerakkan masyarakat melawan ketidakadilan yang membelenggu kehidupan mereka. Perubahan sosial di tengah masyarakat dapat terjadi dengan kuat apabila faktor keyakinan (agama) yang menjadi pendorongnya, karena agama mampu memberikan legitimasi ampuh yang berasal dari Yang Transenden. Berkaitan dengan entrepreneurship maka pertanyaannya adalah sejauh mana spiritualitas ini mampu menggerakkan entrepreneurship di tengah masyarakat. Buku ini menguraikan bahwa entrepreneurship bukan sekadar pada etos kerja, karena etos kerja hanya merupakan salah satu sel dari entrepreneurship. Entrepreneurship adalah sebuah proses yang dinamis dimana orang menciptakan kekayaan incremental. Kekayaan tersebut diciptakan oleh entrepreneur dengan mengimplementasikan perubahan-perubahan di pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi yang dimaksud adalah menemukan bahan baku baru, membuka pasar baru, atau mengelola sebuah industri dengan organisasi baru. Akhirnya syukur kami panjatkan kepada Tuhan, buku ini dapat sampai ke tangan pembaca setelah melewati berbagai kesulitan. Buku yang ada di tangan pembaca ini tidak sama persis dengan naskah awal. Naskah awal buku ini sudah selesai pada awal bulan Desember 2019, tetapi naskah itu kemudian raib beserta laptop dan disk backupnya. Sehingga penulis harus menulis ulang buku ini dari awal. Selanjutnya memasuki masa sulit pandemic Covid-19, memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan buku ini. Untuk itu, kami menghaturkan terimakasih kepada banyak pihak yang telah memberi dorongan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan buku ini.

Item Type: Other
Subjects: Ilmu Sosial > Ekonomi > Akuntansi
Ilmu Sosial > Ekonomi
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Dr Istianingsih Sastrodiarjo
Date Deposited: 18 Dec 2020 07:36
Last Modified: 18 Dec 2020 07:36
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/5999

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year