Suroso, Suroso (2005) Tidak dilakukan otopsi dalam kasus korban mati: Studi kasus di Bekasi. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Text
2001115191_SUROSO_HUKUM_Fakultas Hukum_2005.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (14MB) |
Abstract
Agar pihak penegak hukum (penyidik Polri) memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya dilakukan Visum et Repertum (otopsi korban mati) sebab Visum et Reperturn (otopsi korban mati) merupakan salah satu alat bukti yang diajukan ke sidang pengadilan dan Penegak Hukum memaksimalkan atau menjalankan ketentuan perundang-undangan sebagaimana ketentuan pasal 222 KUHP terhadap keluarga korban, atau pihak-pihak yang menghalangi pelaksanaan VER (Visum Et Repertum), karena selama ini penegak hukum belum pernah melaksanakan pasal 222 KUHP, sehingga ada kesan Penegak Hukum mandul.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: I Ketut Meden, S.H., Drs. Sujiyo Miranto, M.Pd. |
Subjects: | Ilmu Sosial > Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mr. Arif Syamsudin |
Date Deposited: | 22 Jun 2023 07:50 |
Last Modified: | 22 Jun 2023 07:50 |
URI: | http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/21667 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year