Devi, Andriani (2016) Gaya Komunikasi Orang Tua Otoriter dalamMemberikan Pendidikan Seks pada Anak (Studi Kualitatif pada Anak Usia 6-12 Tahun). Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
|
Text (Cover - Daftar Isi)
201210415052_Devi Andriani_Cover - Daftar Filter.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
201210415052_Devi Andriani_BAB I.pdf Download (973kB) | Preview |
|
Text (BAB II, III, IV)
201210415052_Devi Andriani_BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (988kB) |
||
|
Text (BAB V)
201210415052_Devi Andriani_BAB V.pdf Download (460kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
201210415052_Devi Andriani_Daftar Pustaka.pdf Download (354kB) | Preview |
|
Text (Lampiran)
201210415052_Devi Andriani_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Dalam penelitian ini penulis meneliti bagaimana gaya komunikasi orang tua otoriter dalam memberikan pendidikan seks kepada anak usia 6-12 tahun, orang tua diposisikan sebagai komunikator dan si anak adalah komunikan. Penulis ingin meneliti apakah gaya komunikasi yang diberikan orang tua dalam memberikan pehamaman mengenai pendidikan seks diterima bagi anak usia 6-12 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek dari tiga keluarga dari Kavling Bulak Perwira RW 16 Bekasi Utara, orang tua dari ketiga keluarga menjadi Key Informan dan ketiga anak adalah Informan. Informan lainnya adalah ketua sub bidang perlindungan anak terhadap kekerasan BP3AKB (Badan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ) ibu Hj Mini untuk meminta data terkait kekerasan seksual anak yang ada di Bekasi dan informan selanjutnya adalah psikolog anak yang memahami tentang pribadi anak. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan Observasi, Wawancara dan Dokumentasi yang akan di uji dengan triangulasi data dengan cara mengkodifikasi, penyajian data lalu penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah ketiga orang tua otoriter menggunakan gaya komunikasi dominan, dimana dalam gaya tersebut komunikator sangat mendominasi pembicaraan dengan maksud ingin mengontrol sitiasi sosial yang ada sehingga komunikator tidak memberikan ruang kepada komunikan untuk berpendapat. Proses komunikasi tidak berjalan dengan baik. Gaya komunikasi juga berkaitan dengan ekspresi, dan intonasi ketika orang tua memberikan dengan ekpresi marah dan suara yang tinggi maka anak tidak akan memahami pesan yang disampaikan, karena psikologis si anak sudah terpengaruh oleh ekspresi dan intonasi dari gaya itu sehingga lalu keterbukaan antara ibu dan anak tidak tercermin dari ketiga keluarga ini karena anak menjadi takut untuk mengutarakan pendapat. Penulis menyarankan untuk pendidikan seks anak sebaiknya tidak menggunakan gaya komunikasi dominan agar tercipta keterbukaan anak kepada orang tua karena keterbukaan anak dapat menjadi sumber deteksi bagi orang tua untuk mengetahui apakah anak tersebut terkena pelecehan seksual atau tidak Kata kunci : Pendidikan seks, Orang tua otoriter, anak usia 6-12 tahun, Gaya komunikasi
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Astuty Pohan, S.Sos, M.M Pembimbing II : Dra. Hamida Syari Harahap, M.Si |
Subjects: | Ilmu Sosial > Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Komunikasi > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Rifal Mahalli |
Date Deposited: | 31 Aug 2017 02:48 |
Last Modified: | 31 Aug 2017 02:48 |
URI: | http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/497 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year