Fauzi, Ahmad (2012) Gugatan Perceraian Yang Diajukan Oleh suami Dengan Alasan lstri Berselingkuh ( Analisis Kasus Nomor 124/Pdt.G/2008/PN-DPK). Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Text (Cover-Daftar Isi)
2008I0115I25_Ahmad Fauzi_Cover-Daftar Isi.pdf Download (2MB) |
|
Text (BAB I)
2008I0115I25_Ahmad Fauzi_BAB I.pdf Download (5MB) |
|
Text (BAB II, III, IV)
2008I0115I25_Ahmad Fauzi_BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) |
|
Text (BAB V)
2008I0115I25_Ahmad Fauzi_BAB V.pdf Download (868kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
2008I0115I25_Ahmad Fauzi_Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Lampiran)
2008I0115I25_Ahmad Fauzi_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB) |
Abstract
Perkawinan adalah ikatan batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri . Penikahan dan akibat-akibat perceraian diatur di dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawinan. Tidak semua perkawinan bertahan lama, jika terj acli hal demikian maka akan terjadi suatu perceraian. Korban dari perceraian tersebut adalah anak yang di lahirkan selama perkawinan. Anak-anak tersebut harus tumbuh besar dan menjalani kehidupan tanpa orang tua yang senantiasa mendampingi mcreka seperti sebelum adanya perceraian. Dalam perkara perceraian Nomor:124/Pdt.G/2 008/PN-DPK suami selaku penggugat menggugat cerai ist1inya, Hal mana di dalam gugatan penggugat tidak dicantumkan tentang nafkah sebagai tanggung jawab ayah terhadap anakanak setelah terjadinya perceraian. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: mengetahui tanggung jawab ayah terhadap anak akibat perceraian dan untuk mengetabui dasar-dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara 124/Pdt.G/2 008/PN-DPK. Unl:l1k: meneliti hal tersebut penu lis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan menggunak:an pendekatan perundang-undangan dengan mengacu kepada aturan hukum yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa di dalarn gugatan penggugat tidak mencantumkan pemberian nafkah untuk anak-anak sebagai tanggung jawab ayah terhadap anak-anak setelah teijadinya perceraian. Kemudian ibu atau tergugat mengajukan gugatan rekovensi yang isinya memohon kepada majelis hakim untuk memutus agar penggugat memberikan nafkah kepada anakanak sampai anak-anak dewasa. Kemudian dalam putusarmya hakim mengabulkan gugatan rekovensi dari tergugat agar penggugat memberikan nafkah kepada anak-anak: sebesar Rp. 1.500.00 (satu juta lima ratus ribu) perbulan. (Kesimpulan dan saran) bahwa tanggung jawab ayah terhadap anak Akibat perceraian adalah ayah yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak, bilamana ayah dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut pengadilan dapat menentukan bahwa Ibu ikut memikul kewajiban tersebut dan pertimbangan hakim dalam memutus perkara Nomor 124/Pdt.G/2008/PN-DPK sudah selesai dengan pasal 41 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Perkawinan. kata Kunci : Perceraian, Gugatan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perceraian, Gugatan |
Subjects: | Ilmu Sosial > Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Eni Astuti |
Date Deposited: | 16 Apr 2021 07:07 |
Last Modified: | 16 Apr 2021 07:07 |
URI: | http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/8539 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year