Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Saimima, Ika Dewi Sartika and Putri, Anggreany Haryani (2022) Monograf Perlindungan Hukum Bagi Anak Jalanan Di Masa Pandemi Covid-9. Project Report. Madza Media, Malang.

[img] Text
Monograf HUKUM UNTUK ANAK JALANAN DIMASA PANDEMI COVID 19.pdf

Download (1MB)

Abstract

Perlakuan diskriminatif terhadap anak jalanan masih terjadi di masyarakat. Anak jalanan seringkali dianggap sebagai individu ataupun kelompok yang mengganggu dalam tatanan masyarakat. Anak jalanan sering tidak dipercaya oleh masyarakat karena kerapkali dianggap sebagai pihak yang sering menyebabkan keributan. Perlakuan diskriminatif tersebut tidak hanya terjadi dalam masyarakat, anak jalanan juga sering kali mendapatkan perlakuan diskriminatif ketika harus berhadapan dengan hukum. Anak jalanan seringkali mendapatkan stigma negatif yang pada akhirnya mengakibatkan mereka mengalami reviktimisasi yang berakibat pada kekerasan fisik maupun psikis yang membuat mereka tidak berdaya untuk memperjuangan hak-haknya. Anak jalanan membutuhkan pendampingan saat mereka harus berhadapan dengan hukum. Pendamping dapat dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok organisasi seperti Yayasan Bina Anak Pertiwi. Organisasi yang peduli terhadap anak jalanan tersebut memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mendampingi anak-anak jalanan yang berhadapan dengan hukum dan bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak-anak jalan. Pendamping dari Yayasan Anak Bina Pertiwi memberikan penguatan secara psikis maupun fisik agar anak jalanan dapat mengurangi beban psikis yang dirasakan. Bagi anak jalanan yang menjadi korban tindak pidana berhak untuk mendapatkan restitusi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2017 tentang pelaksanaan Restitusi bagi Anak Korban Tindak Pidana. Orang Tua ataupun wali anak jalanan yang menjadi korban tindak pidana dapat mengajukan tuntutan restitusi sebelum putusan pengadilan, melalui penyidik, penuntut umum atau Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK.) Dalam Peraturan tersebut juga disebutkan bahwa penyidik dan penuntut umum dapat membantu korban mendapatkan restitusi. Sementara bagi anak pelaku tindak pidana maka upaya untuk menyelesaikan perkaranya dilakukan melalui keadilan restoratif dengan mengupayakan diversi. Selama masa pandemi covid 19, status kesehatan anak jalanan menjadi lebih rentan dan rendah. Anak jalanan beresiko cukup tinggi ketika berada di jalan karena situasi penyebaran virus covid 19. Kesadaran untuk hidup lebih bersih, membatasi interaksi dengan orang lain terutama dalam hal penggunaan masker sangat rendah. Akibatnya, resiko terkena virus covid 19 semakin besar. Mencari penghasilan sendiri dan sangat mungkin kehilangan penghasilan akibat adanya pembatasan sosial mengakibatkan anak jalanan membutuhkan dukungan tambahan untuk bertahan hidup. Berdasarkan hal tersebut, Yayasan Anak Bina Pertiwi memastikan bahwa anak jalanan yang berada dalam binaannya mendapatkan pengetahuan dasar tentang pencegahan penyebaran virus covid 19. Memastikan anak-anak jalanan tersebut untuk hidup sehat, menjaga kebersihan, memakan makanan yang sehat dan terpenuhi gizinya. Komitmen menjalankan protocol kesehatan menjadi penting dan wajib dijalannya oleh anak jalanan. Hal penting lainnya, Yayasan Bina Anak Pertiwi memastikan bahwa anak-anak yang berada dalam binaannya kembali ke yayasan setelah selesai mencari nafkah dan tidak berada di jalan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: Ilmu Sosial > Hukum
Ilmu Sosial > Hukum > Hukum Pidana
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Angrgreany Haryani Putri
Date Deposited: 22 Jun 2022 04:28
Last Modified: 22 Jun 2022 04:28
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/14401

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year