Fauziyyah, Hanifah (2020) Pandangan Hakim Terhadap “Alasan Sangat Mendesak” Syarat Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama Bekasi Pasca Revisi Undang-Undang Perkawinan. Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Text
201610115144_Hanifah Fauziyyah_Cover - Daftar Isi.pdf Download (4MB) |
|
Text
201610115144_Hanifah Fauziyyah_BAB I.pdf Download (400kB) |
|
Text
201610115144_Hanifah Fauziyyah_BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
201610115144_Hanifah Fauziyyah_BAB V.pdf Download (349kB) |
|
Text
201610115144_Hanifah Fauziyyah_Daftar Pustaka.pdf Download (448kB) |
|
Text
201610115144_Hanifah Fauziyyah_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Perkawinan di bawah umur mempunyai dampak-dampak negatif, diantaranya kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) menurun, kemiskinan meningkat, terjadinya kekerasan dan juga terjadinya perceraian dini. Permasalah yang dikaji dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pemohon mengajukan permohonan dispensasi perkawinan, pertimbangan hakim dalam mengabulkan dispensasi perkawinan terkait pasal 7 UU No. 16 Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan melakukan pengumpulan bahan hukum dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik library research dan wawancara hakim di Pengadilan Agama Bekasi, mengambil sampling penetapan terakit dispensasi perkawinan yang dikabulkan oleh hakim Pengadilan Agama Bekasi. Tujuan dari penelitian ini menggambarkan bagaimana Hakim di Pengadilan Agama Bekasi dalam mengadili permohonan dispensasi kawin. Permohonan itu dibuat oleh orang tua untuk pernikahan anak-anak mereka yang masih di bawah umur, sementara sejak diberlakukanya Undang-undang Perkawinan Nomor 16 Tahun 2019 telah ditentukan secara tegas batas usia minimal seseorang dinyatakan memenuhi syarat untuk kawin yaitu 19 tahun bagi perempuan dan untuk pria. Namun, kenyataan menunjukkan masih banyak anak di bawah usia standar tersebut dinikahkan setelah diberikan dispensasi oleh pengadilan melalui penetapannya dengan pertimbangan-pertimbangan hukum tertentu. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim dalam putusan menggunakan metode interpretasi sosiologi selain mempertimbangkan kalimat “alasan sangat mendesak” yang terkandung didalam Pasal 7 ayat (2) undang-undang perkawinan. Beberapa alasan diantaranya adalah karena wanita nya sudah hamil duluan yang dianggap “alasan sangat mendesak” akan tetapi faktanya, hakim juga mengabulkan permohonan dengan beranggapan jika hubungan mereka tidak segera dilanjutkan dengan pernikahan dikhawatirkan bisa terjadi hal-hal yang melanggar hukum dan norma kesusilaan, selain itu juga dikarenakan sudah terlanjut mempersiapkan pernikahan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Admin Repositori |
Date Deposited: | 01 Nov 2022 08:30 |
Last Modified: | 01 Nov 2022 08:30 |
URI: | http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/16200 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year