Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Institutional Repositories

Kartika, Wahyu and Abdul Majid, Rafdi and Navanti, Dovina (2019) Studi Pemanfataan Limbah Terak Timah 2 Bangka Sebagai Sumber Sekunder Unsur Skandium. Jurnal Kajian Ilmiah, 19 (1). pp. 8-16. ISSN p-ISSN 1410-9794 e-ISSN 2597-792X

[img] Text
artikel limbah terak timah sebagai sumber skandium.pdf

Download (645kB)

Abstract

ta Raya 8 Studi Pemanfataan Limbah Terak Timah 2 Bangka Sebagai Sumber Sekunder Unsur Skandium Wahyu Kartika1 , Rafdi Abdul Majid2 , Dovina Navanti3 1Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, wahyukartika66@gmail.com 2Universitas Muslim Indonesia Makassar, rafdi.abdulmajid@umi.ac.id 3Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, dovina_navanti@yahoo.com ABSTRAK - Terak timah (tin slag) adalah sisa dari pengolahan timah yang mengandung radioaktif dan cenderung menjadi limbah karena pemanfaatannya yang belum maksimal. Studi ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah terak timah sebagai sumber sekunder unsur skandium sehingga pemanfaatannya dapat meminimalkan risiko paparan radioaktif terhadap lingkungan. Skandium banyak digunakan sebagai solid oxide fuel cells (SOFC’s) dapat menyebabkan reaksi terjadi pada temperatur yang lebih rendah, dalam bidang metalurgi sebagai paduan kekuatan tinggi aluminium, dalam bidang keramik penambahan skandium karbida akan meningkatkan kekerasan, lampu metal halida dengan intensitas tinggi, elektronik, dan penelitian laser. Penelitian ini menggunakan sampel terak timah 2 Bangka (TTB). Pada tahap awal TTB dipanaskan sampai suhu 900⁰C, lalu dicelupkan ke dalam air, dikeringkan dan di ayak (terak timah 2 Bangka yang dipanaskan, dicelup ke dalam air dan diayak, disebut TTB-PCA). Studi pertama, TTB-PCA yang dilarutkan ke dalam asam florida (disebut kode sampel F) dan studi kedua, TTB-PCA dilarutkan ke dalam HCl kemudian dilarutkan ke dalam NaOH (disebut kode sampel AB). TTB, TTB-PCA, kode sampel F dan AB dilakukan karakterisasi dengan X-Ray Fluorescence (XRF). Hasil karakterisasi memperlihatkan kadar skandium di dalam TTB sebesar 319 ppm dan kadar skandium tertinggi pada TTB-PCA dengan ukuran butir 200 mesh sebesar 804 ppm. Pada penelitian digunakan software HSC Chemistry 6 sebagai pendukung diskusi termodinamika. Kata Kunci: terak timah Bangka, software hsc chemistry 6, limbah padat, skandium, pelarutan ABSTRACT - Tin slag is the waste of tin processing that contains radioactive and tends to become waste due to its not maximal utilization. This study aims to utilize waste tin slag as a secondary source of scandium element so that its utilization can minimize the risk of radioactive exposure to the environment. Scandium widely used as solid oxide fuel cells (SOFC's) can cause reactions to occur at lower temperatures, in the field of metallurgy as high-strength aluminum alloys, in the field of ceramic addition of scandium carbide will increase hardness, metal halide lamps with high intensity, electronics, and laser research. This research used Bangka tin slag 2 (TTB), the initial stage of TTB was roasted to 900°C, then water quenched, dried and sieved (TTB roasted, water quenched and sieved, called TTB -PCA). The first study, TTB-PCA dissolved into fluoride acid (called code sample F) and a second study, TTB-PCA dissolved into HCl and then dissolved into NaOH (called AB code sample). TTB, TTB-PCA, sample code F and AB are characterized by X-Ray Fluorescence (XRF). The characterization results show scandium content in TTB of 319 ppm and the highest scandium content in TTB-PCA with grain size of 200 mesh of 804 ppm. In the study used HSC Chemistry 6 software as a supporter of thermodynamic discussion. Keywords: bangka tin slag, hsc chemistry 6 software, solid waste, scandium, dissolution

Item Type: Article
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Lingkungan
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan
Depositing User: Wahyu Kartika
Date Deposited: 23 Aug 2021 06:17
Last Modified: 23 Aug 2021 06:17
URI: http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/9961

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year